Future of Finance
Digital Banking vs Neobank: Apa Bedanya dan Mengapa Penting untuk Dipahami
Danny Roman
May 31, 2025




Pendahuluan
Lanskap industri keuangan sedang mengalami transformasi besar. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan pelaku bisnis terhadap layanan keuangan yang lebih cepat, fleksibel, dan personal, dua istilah sering muncul: digital banking dan neobank.
Meskipun terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara digital banking dan neobank, keunggulan masing-masing, serta bagaimana memilih yang tepat sesuai kebutuhan Anda.
Apa Itu Digital Banking?
Digital banking adalah layanan perbankan tradisional yang telah diadaptasi ke dalam platform digital seperti aplikasi mobile, situs web, dan ATM. Layanan ini mencakup aktivitas seperti cek saldo, transfer dana, hingga pengajuan pinjaman—semuanya tanpa harus ke kantor cabang.
Contoh:
BCA Digital (Indonesia)
Digibank by DBS (Singapura)
Livin’ by Mandiri (Indonesia)
Ciri-ciri Utama:
Dimiliki oleh bank tradisional dengan izin resmi
Diatur penuh oleh otoritas keuangan
Menyediakan berbagai produk finansial (tabungan, pinjaman, kartu kredit)
Masih memiliki kantor cabang fisik (hybrid)
Apa Itu Neobank?
Neobank adalah institusi keuangan yang beroperasi sepenuhnya secara digital, biasanya tanpa kantor cabang. Neobank umumnya merupakan startup atau perusahaan fintech yang menawarkan layanan perbankan berbasis aplikasi, dengan pengalaman pengguna (UX) sebagai fokus utama.
Contoh:
Jago (Indonesia)
Blu by BCA Digital
Monzo (UK)
Monit (Indonesia)
Ciri-ciri Utama:
100% digital, tanpa kantor cabang
Fokus pada segmen tertentu (misalnya: UMKM, pekerja lepas, Gen Z)
Inovatif dan cepat dalam pengembangan produk
Bisa beroperasi sendiri atau bermitra dengan bank berizin
Perbedaan Utama Digital Bank dan Neobank
Aspek | Digital Bank | Neobank |
---|---|---|
Izin Usaha | Memiliki izin bank penuh | Umumnya bermitra dengan bank berizin |
Infrastruktur | Menggunakan sistem perbankan lama | Dibangun dari nol, berbasis cloud |
Fokus Pengguna | Umum dan tradisional | Lebih spesifik dan tersegmentasi |
Kecepatan Inovasi | Relatif lambat karena birokrasi | Sangat cepat dan adaptif |
Kehadiran Fisik | Memiliki kantor cabang | Tidak memiliki kantor cabang |
Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?
Gunakan Digital Bank jika Anda:
Membutuhkan layanan perbankan lengkap (seperti KPR atau produk investasi)
Merasa lebih aman dengan bank besar dan mapan
Masih ingin opsi layanan tatap muka
Gunakan Neobank jika Anda:
Menginginkan pengalaman digital yang cepat dan mudah
Membuka rekening untuk bisnis atau kebutuhan spesifik
Lebih suka transparansi biaya dan fitur modern seperti kartu virtual instan
Kenapa Ini Penting?
Memahami perbedaan antara digital banking dan neobank penting agar Anda tidak salah pilih. Bagi pelaku bisnis, startup, hingga masyarakat tanpa akses perbankan konvensional, neobank bisa menjadi solusi efisien dan modern.
Di Indonesia, neobank berperan penting dalam memperluas inklusi keuangan, khususnya bagi UMKM dan generasi digital-native yang lebih menyukai layanan berbasis aplikasi.
Kesimpulan
Digital bank dan neobank sama-sama mendorong perubahan di industri keuangan—dengan cara yang berbeda. Mengetahui kekuatan dan keterbatasan masing-masing akan membantu Anda mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas dan sesuai dengan gaya hidup masa kini.
Pendahuluan
Lanskap industri keuangan sedang mengalami transformasi besar. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan pelaku bisnis terhadap layanan keuangan yang lebih cepat, fleksibel, dan personal, dua istilah sering muncul: digital banking dan neobank.
Meskipun terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara digital banking dan neobank, keunggulan masing-masing, serta bagaimana memilih yang tepat sesuai kebutuhan Anda.
Apa Itu Digital Banking?
Digital banking adalah layanan perbankan tradisional yang telah diadaptasi ke dalam platform digital seperti aplikasi mobile, situs web, dan ATM. Layanan ini mencakup aktivitas seperti cek saldo, transfer dana, hingga pengajuan pinjaman—semuanya tanpa harus ke kantor cabang.
Contoh:
BCA Digital (Indonesia)
Digibank by DBS (Singapura)
Livin’ by Mandiri (Indonesia)
Ciri-ciri Utama:
Dimiliki oleh bank tradisional dengan izin resmi
Diatur penuh oleh otoritas keuangan
Menyediakan berbagai produk finansial (tabungan, pinjaman, kartu kredit)
Masih memiliki kantor cabang fisik (hybrid)
Apa Itu Neobank?
Neobank adalah institusi keuangan yang beroperasi sepenuhnya secara digital, biasanya tanpa kantor cabang. Neobank umumnya merupakan startup atau perusahaan fintech yang menawarkan layanan perbankan berbasis aplikasi, dengan pengalaman pengguna (UX) sebagai fokus utama.
Contoh:
Jago (Indonesia)
Blu by BCA Digital
Monzo (UK)
Monit (Indonesia)
Ciri-ciri Utama:
100% digital, tanpa kantor cabang
Fokus pada segmen tertentu (misalnya: UMKM, pekerja lepas, Gen Z)
Inovatif dan cepat dalam pengembangan produk
Bisa beroperasi sendiri atau bermitra dengan bank berizin
Perbedaan Utama Digital Bank dan Neobank
Aspek | Digital Bank | Neobank |
---|---|---|
Izin Usaha | Memiliki izin bank penuh | Umumnya bermitra dengan bank berizin |
Infrastruktur | Menggunakan sistem perbankan lama | Dibangun dari nol, berbasis cloud |
Fokus Pengguna | Umum dan tradisional | Lebih spesifik dan tersegmentasi |
Kecepatan Inovasi | Relatif lambat karena birokrasi | Sangat cepat dan adaptif |
Kehadiran Fisik | Memiliki kantor cabang | Tidak memiliki kantor cabang |
Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?
Gunakan Digital Bank jika Anda:
Membutuhkan layanan perbankan lengkap (seperti KPR atau produk investasi)
Merasa lebih aman dengan bank besar dan mapan
Masih ingin opsi layanan tatap muka
Gunakan Neobank jika Anda:
Menginginkan pengalaman digital yang cepat dan mudah
Membuka rekening untuk bisnis atau kebutuhan spesifik
Lebih suka transparansi biaya dan fitur modern seperti kartu virtual instan
Kenapa Ini Penting?
Memahami perbedaan antara digital banking dan neobank penting agar Anda tidak salah pilih. Bagi pelaku bisnis, startup, hingga masyarakat tanpa akses perbankan konvensional, neobank bisa menjadi solusi efisien dan modern.
Di Indonesia, neobank berperan penting dalam memperluas inklusi keuangan, khususnya bagi UMKM dan generasi digital-native yang lebih menyukai layanan berbasis aplikasi.
Kesimpulan
Digital bank dan neobank sama-sama mendorong perubahan di industri keuangan—dengan cara yang berbeda. Mengetahui kekuatan dan keterbatasan masing-masing akan membantu Anda mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas dan sesuai dengan gaya hidup masa kini.
Pendahuluan
Lanskap industri keuangan sedang mengalami transformasi besar. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan pelaku bisnis terhadap layanan keuangan yang lebih cepat, fleksibel, dan personal, dua istilah sering muncul: digital banking dan neobank.
Meskipun terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara digital banking dan neobank, keunggulan masing-masing, serta bagaimana memilih yang tepat sesuai kebutuhan Anda.
Apa Itu Digital Banking?
Digital banking adalah layanan perbankan tradisional yang telah diadaptasi ke dalam platform digital seperti aplikasi mobile, situs web, dan ATM. Layanan ini mencakup aktivitas seperti cek saldo, transfer dana, hingga pengajuan pinjaman—semuanya tanpa harus ke kantor cabang.
Contoh:
BCA Digital (Indonesia)
Digibank by DBS (Singapura)
Livin’ by Mandiri (Indonesia)
Ciri-ciri Utama:
Dimiliki oleh bank tradisional dengan izin resmi
Diatur penuh oleh otoritas keuangan
Menyediakan berbagai produk finansial (tabungan, pinjaman, kartu kredit)
Masih memiliki kantor cabang fisik (hybrid)
Apa Itu Neobank?
Neobank adalah institusi keuangan yang beroperasi sepenuhnya secara digital, biasanya tanpa kantor cabang. Neobank umumnya merupakan startup atau perusahaan fintech yang menawarkan layanan perbankan berbasis aplikasi, dengan pengalaman pengguna (UX) sebagai fokus utama.
Contoh:
Jago (Indonesia)
Blu by BCA Digital
Monzo (UK)
Monit (Indonesia)
Ciri-ciri Utama:
100% digital, tanpa kantor cabang
Fokus pada segmen tertentu (misalnya: UMKM, pekerja lepas, Gen Z)
Inovatif dan cepat dalam pengembangan produk
Bisa beroperasi sendiri atau bermitra dengan bank berizin
Perbedaan Utama Digital Bank dan Neobank
Aspek | Digital Bank | Neobank |
---|---|---|
Izin Usaha | Memiliki izin bank penuh | Umumnya bermitra dengan bank berizin |
Infrastruktur | Menggunakan sistem perbankan lama | Dibangun dari nol, berbasis cloud |
Fokus Pengguna | Umum dan tradisional | Lebih spesifik dan tersegmentasi |
Kecepatan Inovasi | Relatif lambat karena birokrasi | Sangat cepat dan adaptif |
Kehadiran Fisik | Memiliki kantor cabang | Tidak memiliki kantor cabang |
Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?
Gunakan Digital Bank jika Anda:
Membutuhkan layanan perbankan lengkap (seperti KPR atau produk investasi)
Merasa lebih aman dengan bank besar dan mapan
Masih ingin opsi layanan tatap muka
Gunakan Neobank jika Anda:
Menginginkan pengalaman digital yang cepat dan mudah
Membuka rekening untuk bisnis atau kebutuhan spesifik
Lebih suka transparansi biaya dan fitur modern seperti kartu virtual instan
Kenapa Ini Penting?
Memahami perbedaan antara digital banking dan neobank penting agar Anda tidak salah pilih. Bagi pelaku bisnis, startup, hingga masyarakat tanpa akses perbankan konvensional, neobank bisa menjadi solusi efisien dan modern.
Di Indonesia, neobank berperan penting dalam memperluas inklusi keuangan, khususnya bagi UMKM dan generasi digital-native yang lebih menyukai layanan berbasis aplikasi.
Kesimpulan
Digital bank dan neobank sama-sama mendorong perubahan di industri keuangan—dengan cara yang berbeda. Mengetahui kekuatan dan keterbatasan masing-masing akan membantu Anda mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas dan sesuai dengan gaya hidup masa kini.
Pendahuluan
Lanskap industri keuangan sedang mengalami transformasi besar. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan pelaku bisnis terhadap layanan keuangan yang lebih cepat, fleksibel, dan personal, dua istilah sering muncul: digital banking dan neobank.
Meskipun terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan mendasar. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara digital banking dan neobank, keunggulan masing-masing, serta bagaimana memilih yang tepat sesuai kebutuhan Anda.
Apa Itu Digital Banking?
Digital banking adalah layanan perbankan tradisional yang telah diadaptasi ke dalam platform digital seperti aplikasi mobile, situs web, dan ATM. Layanan ini mencakup aktivitas seperti cek saldo, transfer dana, hingga pengajuan pinjaman—semuanya tanpa harus ke kantor cabang.
Contoh:
BCA Digital (Indonesia)
Digibank by DBS (Singapura)
Livin’ by Mandiri (Indonesia)
Ciri-ciri Utama:
Dimiliki oleh bank tradisional dengan izin resmi
Diatur penuh oleh otoritas keuangan
Menyediakan berbagai produk finansial (tabungan, pinjaman, kartu kredit)
Masih memiliki kantor cabang fisik (hybrid)
Apa Itu Neobank?
Neobank adalah institusi keuangan yang beroperasi sepenuhnya secara digital, biasanya tanpa kantor cabang. Neobank umumnya merupakan startup atau perusahaan fintech yang menawarkan layanan perbankan berbasis aplikasi, dengan pengalaman pengguna (UX) sebagai fokus utama.
Contoh:
Jago (Indonesia)
Blu by BCA Digital
Monzo (UK)
Monit (Indonesia)
Ciri-ciri Utama:
100% digital, tanpa kantor cabang
Fokus pada segmen tertentu (misalnya: UMKM, pekerja lepas, Gen Z)
Inovatif dan cepat dalam pengembangan produk
Bisa beroperasi sendiri atau bermitra dengan bank berizin
Perbedaan Utama Digital Bank dan Neobank
Aspek | Digital Bank | Neobank |
---|---|---|
Izin Usaha | Memiliki izin bank penuh | Umumnya bermitra dengan bank berizin |
Infrastruktur | Menggunakan sistem perbankan lama | Dibangun dari nol, berbasis cloud |
Fokus Pengguna | Umum dan tradisional | Lebih spesifik dan tersegmentasi |
Kecepatan Inovasi | Relatif lambat karena birokrasi | Sangat cepat dan adaptif |
Kehadiran Fisik | Memiliki kantor cabang | Tidak memiliki kantor cabang |
Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?
Gunakan Digital Bank jika Anda:
Membutuhkan layanan perbankan lengkap (seperti KPR atau produk investasi)
Merasa lebih aman dengan bank besar dan mapan
Masih ingin opsi layanan tatap muka
Gunakan Neobank jika Anda:
Menginginkan pengalaman digital yang cepat dan mudah
Membuka rekening untuk bisnis atau kebutuhan spesifik
Lebih suka transparansi biaya dan fitur modern seperti kartu virtual instan
Kenapa Ini Penting?
Memahami perbedaan antara digital banking dan neobank penting agar Anda tidak salah pilih. Bagi pelaku bisnis, startup, hingga masyarakat tanpa akses perbankan konvensional, neobank bisa menjadi solusi efisien dan modern.
Di Indonesia, neobank berperan penting dalam memperluas inklusi keuangan, khususnya bagi UMKM dan generasi digital-native yang lebih menyukai layanan berbasis aplikasi.
Kesimpulan
Digital bank dan neobank sama-sama mendorong perubahan di industri keuangan—dengan cara yang berbeda. Mengetahui kekuatan dan keterbatasan masing-masing akan membantu Anda mengambil keputusan finansial yang lebih cerdas dan sesuai dengan gaya hidup masa kini.
You might also like...
Monit is a technology company, not a bank.
Debit account is provided by partner bank, Member LPS. Deposit insurance covers the failure of an insured bank.
The Monit Mastercard® Virtual and Physical Card are issued in Indonesia and by partner bank, Member LPS
Payment services are provided by multiple payment providers, licensed by Bank of Indonesia
To receive cashback, your card transactions must first be settled by the merchants. Please note that some merchants may take longer to settle.
Copyright © Monit. All rights reserved.
Monit is a technology company, not a bank.
Debit account is provided by partner bank, Member LPS. Deposit insurance covers the failure of an insured bank.
The Monit Mastercard® Virtual and Physical Card are issued in Indonesia and by partner bank, Member LPS
Payment services are provided by multiple payment providers, licensed by Bank of Indonesia
To receive cashback, your card transactions must first be settled by the merchants. Please note that some merchants may take longer to settle.
Copyright © Monit. All rights reserved.
Monit is a technology company, not a bank.
Debit account is provided by partner bank, Member LPS. Deposit insurance covers the failure of an insured bank.
The Monit Mastercard® Virtual and Physical Card are issued in Indonesia and by partner bank, Member LPS
Payment services are provided by multiple payment providers, licensed by Bank of Indonesia
To receive cashback, your card transactions must first be settled by the merchants. Please note that some merchants may take longer to settle.
Copyright © Monit. All rights reserved.